Sabtu, 13 Oktober 2012

Berbicara Sesuai Konteks

Lama saya memandangi sehelai kertas lembar penilaian itu! Akhirnya, tangan saya mantap menuliskan nilai 2 pada kertas tersebut. Nilai 2 saya rasa tepat, karena memang saya tidak menyampaikan materi pelatihan dengan sederhana dan mudah dimengerti. Dalam skala 1-5, nilai 2 artinya kurang.
Harus saya akui, saya memang mengalami kesulitan dalam hal penyampaian ketika menjelaskan materi Gaya Penyelesaian Masalah, dalam sebuah pelatihan yang diikuti oleh para pekerja garmen. Saya sangat bingung. Bagaimana menjelaskan (mengkomunikasikan) Kolaborasi, Kompetisi, Kompromi, Avoiding, Akomodasi -yang merupakan gaya penyelesaian masalah- dengan cara sederhana dan dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta.
Komunikasi memang tidak mudah. Ia tidak hanya butuh keahlian, tapi juga seni dalam memahami lawan bicara dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan mereka. Sebab jika tidak, alih-alih peserta mengerti, mereka akan acuh tak acuh mendengarkan pembicaraan kita. Parahnya lagi, mereka bisa saja meninggalkan kita berbicara sendirian :(
Saya jadi ingat ketika SBY berpidato di hadapan ribuan anak pada perayaan Hari Anak 29 Agustus lalu. Dengan sasaran pidato anak-anak, SBY menggunakan bahasa “tingkat tinggi” yang sulit untuk dipahami oleh anak-anak. SBY juga menggunakan istilah-istilah Bahasa Inggris, dimana tidak semua anak mengerti bahasa Inggris. Apalagi, istilah Inggris yang diucapkan SBY, adalah istilah yang menyangkut konteks pembangunan, bukan istilah bahasa Inggris sehari-hari yang dekat dengan dunia anak.
Berikut beberapa contoh bahasa Inggris yang diucapkan SBY dalam pidatonya pada ribuan anak:
  • Mindset
  • Culture shock
  • Future shock
  • all the flowers of all the tomorrows are in the seeds today
Yah, jelas saja kalau anak-anak bosan, mengantuk, dan bahkan ada yang tertidur. Karena, bahasa yang digunakan itu terasa “jauh” dari dunia anak-anak.
Jadi, jelaslah bahwa berkomunikasi dalam bahasa yang sesuai dengan lawan bicara, adalah syarat penting demi tercapainya tujuan komunikasi. Masalahnya adalah, bagaimana caranya agar kita bisa berkomunikasi dalam bahasa yang sesuai dengan lawan bicara? Tak ada rumus pasti. Semua tergantung kemauan diri untuk memahami “apa dan siapa” lawan bicara dan mencoba berbicara dalam ranah mereka. Berbicaralah menurut konteks lawan bicara! Disertai niat tulus, niscaya tujuan komunikasi pasti tercapai.

Menengok Bahasa Alay

    
   

 Menengok Bahasa Alay


Alay menjadi trending topic (TT) di Twitter. Kata yang berarti 'anak layangan' atau 'anak kampungan' yang biasa dipakai anak gaul Jakarta ini banyak diketik para pengguna situs mikroblogging itu. Tidak heran kata alay ini bertengger di daftar topik utama.

Pantauan detikcom, Senin (5/4/2010) pukul 19.30 WIB, umumnya pengguna Twitter berusia remaja yang banyak mengomentari kata alay ini. Mulai dari yang mengejek hingga yang bersikap bijak.

"Kepada orang-orang ALAY bersyukurlah karena dah jadi TT d twitter. Hahay," tulis seorang ber-ID @eldhafurqon87. "Mau eksis? jadi alay aja," tulis @irsasbila.

Namun ada juga komentar bijak mengenai kata alay ini, seperti yang ditulis @melati_idol. "Cuma di negara ini ada istilah ALAY, yang ngerendahin sesama," tulisnya.

Entah bagaimana tiba-tiba kata alay ini menjadi trending. Penjelasan dari Twitter soal kata alay ini hanya menyebutkan, alay adalah untuk orang yang menuliskan sesuatu yang menganggu.

Namun diduga kata alay ini menjadi bahasan utama di antara puluhan juta pengguna twitter di dunia karena salah satu stasiun TV membahas topik mengenai alay sekitar pukul 18.30 WIB. Ciri 'alay' bisa dilihat dari cara mengetik SMS hingga cara berpakaian dan berperilaku.


Alay (atau 4L4Y, Anak Layangan atau Anak Lebay) adalah budaya pop fenomena di Indonesia . Ini adalah stereotip menggambarkan sesuatu yang "norak" dan "murahan" (norak atau kampungan, di Indonesia ). Fenomena Budaya Alay membentang lebih beragam gaya dalam musik , pakaian , dan pesan. Hal ini sering dibandingkan dengan yang ada pada Jejemon fenomena yang berasal dari Filipina . Meskipun, mantan muncul lama kemudian dan yang terakhir bahkan dikagumi di barat. Orang yang paling berpengaruh mengenai budaya ini adalah Daniel Ruslianto Putra.

Etimologi

Kata "Alay" tidak memiliki arti persis atau derivasi jelas. Berbagai definisi alay yang ditawarkan ketika salah satu jenis itu pada mesin pencari. Salah satu teori yang diterima secara luas adalah bahwa "Alay" adalah portmanteau dari istilah "Anak Layangan" ( Indonesia : Kiteflyer), menggambarkan seseorang merendahkan memiliki atribut fisik tertentu dari menghabiskan sebagian besar waktu mereka di luar dan mendapatkan terjemur (misalnya memerah rambut dan kulit). Juga layang dianggap sebagai hiburan murah untuk tengah dan kelas bawah di Indonesia modern, stereotip alay sebagai bagian dari kelas itu.

Asal Bahasa Alay

Karena makna yang sangat rendah fenomena alay dalam masyarakat Indonesia (dianggap sebagai perubahan sosial minor), dokumentasi yang sangat sedikit kemunculannya ada. Menurut Alay hari, alay berasal dari situs jejaring sosial Friendster. Pada awal 2004, Indonesia, terlepas dari latar belakang sosial mereka, mereka dihiasi dengan profil Friendster leet teks, spanduk glitter, dan close-up gambar profil. Tren jejaring sosial akan nanti akan "dihukum" oleh banyak menjelang akhir dekade ketika Facebook mengalahkan Friendster. Namun, orang yang memiliki karakteristik Alay yang cenderung menggunakan Facebook lebih dari media sosial lainnya.

Gaya Menulis

Alay teks (Indonesia: Tulisan alay) adalah bentuk bahasa Indonesia yang telah mengalami "berlebihan leet transformasi ". Berlawanan dengan kepercayaan populer bahwa itu "menghancurkan" dalam bahasa nasional, standar tata bahasa terpenuhi berbeda dengan modern yang gaul Indonesia bahasa. Serupa dengan jejebets, teks alay menawarkan alternatif dalam mengompresi kata-kata sehingga mereka berada di bawah batas karakter-160 dalam pesan teks, sering ke titik bahwa mereka tidak mungkin untuk membaca. Aturan dalam kapitalisasi yang sebagian besar diabaikan.
Teks alay mungkin berasal dari metode pembuatan password yang kuat untuk akun internet, yang membutuhkan kombinasi dari huruf kecil dan kapital, angka, serta karakter khusus. Biasanya, untuk menjaga password bermakna dan mudah diingat, password akan terdiri dari kata-kata normal, di mana beberapa huruf dikapitalisasi atau diganti dengan nomor (misalnya huruf dengan 4, huruf o dengan 0). Segera ini menjadi suatu kebiasaan dalam menulis teks pada umumnya, dan ditingkatkan dengan mencampur bahasa Inggris dan Indonesia dalam satu kalimat.
Membingungkan teks yang tidak dapat dipahami dengan baik dan mungkin tidak memiliki arti (kecuali untuk penulis), juga dianggap sebagai Teks Alay juga. Ini jenis teks biasanya berisi informasi dari mood penulis dan perasaan, itu juga umum untuk teks yang mengandung filosofi sendiri penulis pada topik tertentu seperti: cinta, patah hati, dan hubungan.

Jangan sampai kejadian alay diatas terjadi sama kamu ya.
Bagi kamu yang culun abis nggak bisa bahasa alay, tentang aja disini, Bintang akan membantu kamu dengan kamus alay berikut :
Aja : Ja, Ajj (Ajj bacanya apa ya?)
Yang : Iank/Iang, Eank/Eang (ada juga yang iiank/iiang)
Gue : W, Wa, Q, Qu, G
Lo : U
Boleh : Leh
Telepon : Tilp
Ini : Iniyh, Nc
Ketawa : wkwkwk, xixixi, haghaghag, w.k.k.k.k.k. , wkowkowkwo (bacanya
apa coba tolong jelaskan)
Nggak : Gga, Gax, Gag, Gz
Hai : Ui (Apa Ui? Universitas Indonesia?)
SMS : ZMZ, XMX, MZ (oh god…)
Lagi : Ghiy, Ghiey, Gi
Belum : Lom, Lum
Cape : Cppe, Cpeg
Kan : Khan, Kant, Kanz
Manis : Maniezt, Manies
Cakep : Ckepp
Keren : Krenz, Krent
Kurang : Krang, Krank (Crank?)
Tau : Taw, Tawh, Tw
Bokep : Bokebb
Dulu : Duluw (Dulux aja biar bisa ngecat rumah)
Chat : C8
Tempat : T4
Sempat : S4
Apa : Pa, PPa (PPa ???)
Tapi : PPi (sama aja kaya yang diatas, asu)
Mengeluh : Hufft
Baru : Ru
Rumah : Humz, Hozz
Ya/Iya : Yupz, Ia, Iupz
Kok : KoQ, KuQ, Kog, Kug
Nih : Niyh, Niech, Nieyh
Tuh : Tuwh, Tuch
Deh : Dech, Deyh
Kamus bahasa alay yang kedua :
Lucu : Luthu, Uchul, Luchuw
Khusus : Khuzuz
Kalian : Klianz
Nya, contoh : misalnya, jadi misalna, misal’a, misal.a
Imut : Imoetz, Mutz
Loh : Loch, Lochkz, Lochx
Gitu : Gtw, Gitchu, Gituw
Salam : Lam
Kenal : Nal (buset irit karakter banget)
Add : Et, Ett (biasanya minta di add friendsternya)
Banget : Bangedh, Beud, Beut (sekalian aja baut sama obeng)
Cowok : Cwokz
Karena/Soalnya : Coz, Cz
Makan : Mumz, Mamz
Yuk : Yuq, Yuqz, Yukz
Lupa : Lupz
Udah : Dagh
Kamu : Kamuh, Kamyu, Qmu, Kamuwh
Aku : Akyu, Akuwh, Akku, (Asu)
Maaf : Mu’uv, Muupz, Muuv
Sorry : Cowwyy, Sowry
Siapa : Sppa, Cppa, Cpa, Spa
Kakak : Kakagg
Pasti : Pzt
Anak : Nax, Anx, Naq (ko-naq?)
Cuekin : Cuxin
Curhat : Cvrht (anjing ini bahasa rusia apa?)
Terus : Rus, Tyuz, Tyz
Tiap : Tyap
Kalau : Kaluw, Klw, Low (oh maann…)
Setiap : Styp
Main : Men
Sih : Siech, Sieyh, Ciyh (nggak sekalian aja Syekh Puji)
Dong : Dumz, Dum (apa Dumolit?)
Buat : Wat, Wad
Cewek : Cwekz
Reply : Repp (ini yang paling sering ditemukan di dunia maya)
Halo : Alow (menurut kalian, apakah kita teletubbies? )
Sayang : Saiank, Saiang
Masuk : Suk, Mzuk, Mzug, Mzugg
Punya : Pya, P’y
Paling : Plink, P’ling
Love : Luph, Luff, Loupz, Louphh
Nah kalau yang dibawah ini adalah kalimat2  dalam bahasa alay yang bikin kita pusing tujuh keliling. Nih bro kamusnya
QmO dLaM iDopQhO (kamu dalam hidupku..)
k’tHwA„„„„„„„� ��„„ (ketawa…)
cNeNk…………….. (dan senang)
tHanKz b’4„„„„„„ (thanks before, terimakasih sebelumnya)
yOz aLaWAiCe d bEzT……………. (you always the best, kamu selalu yang terbaik -ALAWAICE? WTF?)
iN meYe heArD„„„„„„, (in my heart, dalam hatiku -btw MEYE? APA ITU HAHA)
q tWo……………… (aku tau……)
qMo mANk cLiD wAd cYanK m qHo…………. (kamu memang sulit buat sayang sama aku…)
tPhE qMo pLu tHwO„„„ (tapi kamu perlu tau….)
mY LuPi”………… (my love, cintaku, lupi lupi di kuping gue kedengerannya kayak permen yupi) aLwaYs 4’U…………… (always for you, cuman buat kamu)
cO’nA cMa qMo YaNk Co WaD qHo cYuM………… (soalnya cuma kamu yang cowo buat aku senyum -oke ni si ophi jelas jelas tidak mengikuti kaidah yang benar dalam membuat struktur kalimat)
tHo_tHo………….. (dadah -ini dadah doang ribet banget nulisnya)
LupHz yOu„„„„„„, (love you, sayang kamu)
bU_bU„„„„„„(bubu)
satu lagi..
satu lagi deh…
TaKe mE 2 yOuR hEaRtZzz???? ????????? ????? (take me to your heart, bawa aku ke dalam hatimu)
cXnK qMoh tO cKiDnAAAAaaaAaAaaaa……. (sayang kamu tuh sakitnya…)
m_tHa apOn YoH……………… (minta ampun ya…)
I’m ReGrEeEeeEEeeEet nOw……………. (aku menyesal sekarang)
naFaZ„„„„„„„„� ��, (napas)
bNcHi qOh nGmBAnK………………. (benci aku ngambang)
hOeKkkKKk…………….. (sound effect muntah, HOEEEKK -tuh kan muntah HAHA)
.
nPhA jDe gnE????????? ?????? (mengapa jadi begini?)
i dOn’t LiKe tHaT………….. (I don’t like that, aku tidak suka itu)
ckIdDDdddDDDd„„„„„� �, „„„„„„„„„„ „„„ „„ (SAKIIIIIIT! -ini ngomong sakitdoang kayak suara ban ngerem ehm)
pGEn qOh tO bLanK……………………. . (pengen aku tuh bilang)
U bLOkE mY hEaLtH!!!!!! !!!!!!!!! ! (you bloke my health, kamu cowokesehatanku, atau kamu merusak kesehatanku? -HAHAHAHAHA YOU BROKE MY HEART KOK JADI YOU BLOKE MY HEALTH? jauh gitu artinyaaaa! LOL)
i tHinK…………….. (aku pikir…)
it’Z DISGUSTING vOiCE……………….. (itu suara menjijkan -ga nyambung)
anDeE…………………. (andaiii…)
adJA g2 dRe wAL…………….. (aja gitu dari awal)
qTaH gAg mKeN dIEM”aN gNe tOh???!?@??@ ?@??@@?@? (kita ga makin diem
dieman gini tho’?)
qOh g Mo iDoP dLAM kmNfqAn………. (aku ga mau hidup dalam kemunafikan-WUESSS angin berhembus)
tHiZ iZ buLLsHiT!!!! !!!!!!! (this is bullshit!, ini semua omong
kosong!!! -penuh amarah membara)
sHiT!!!!!!!! !!!!!!!!! !!!!! !!!!!!!!!!!! !!!! (shit!!!!!! TA* )
SADAM WITHOUT WORD!!!!!!!! !!!!!!!!! !! (sadam without word, sadam tanpa kata -WTF tiba tiba bawa sadam? ato DIAM maksudnya? oh diam deh kayaknya)
HAifTf……………… (huff)
qoH tLuZ”aN uCHA bWaD tTeP qEqEUh cXnK qMo………. (aku terus terusan berusaha buat tetep kekeuh sayang kamu…)
bUD„„„„„„„„„ , (but, tetapi…)
hUhuHuHfTFTf………….. .. (huft huft -ehem ophi centil deh)
cIa” adJA………………… (sia sia aja -CIA? yang di amerika?)
shIt???????? ???? (TA*??????)
maYbe??????? ???????? (maybe, mungkin????? )

Senin, 08 Oktober 2012

Sikap Generasi Muda Dalam Melestarikan Bahasa Indonesia

Peran pemuda dalam melestarikan bahasa Indonesia

 Militansi terhadap bahasa sendiri sangat ditentukan oleh prestise yang dimiliki.
Kecenderungan masyarakat lebih memilih untuk menggunakan bahasa asing dibandingkan bahasa Indonesia adalah salah satu bentuk penegasan lain bahwa masyarakatnya sendiri menganggap minimnya prestise bahasa Indonesia.
Di tengah-tengah mendunianya bahasa asing kedudukan bahasa Indonesia tidak boleh diabaikan begitu saja. Dengan segala kerumitan variasi bahasa Melayu/ Indonesia telah membakar semangat bangsa Indonesia pada masa pergerakan untuk merumuskan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan ditengah-tengah masyarakat yang heterogen. Ditilik dari perjalanan sejarahnya maka bahasa Indonesia sangat identik dengan sikap nasionalisme bangsa Indonesai dari dahulu hingga sekarang.
Peran pemuda dalam melestarikan bahasa Indonesia menjadikan bahasa sebagai “benang merah”. Sebagai sarana pemersatu bagi bangsa Indonesia menghadapi dan hidup berdampingan dengan damai di lingkungan dunia yang penuh dengan globalisasi, dengan tetap berpegang teguh pada nasionalisme bahasa Indonesia. Jadi penggunaan Bahasa Asing yang identik dengan bahasa globlisasi dapat dipersatukan dengan Bahasa Indonesia sebagai perwakilan nasionalisme bangsa Indonesia. Karena bila dikaitkan antara keduanya ada hubungan saling keterkaitan dan saling menguntungkan
Di tengah derasnya arus globalisasi, eksistensi bahasa indonesia sebagai bahasa tanah air perlahan-lahan mulai terancam. Jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara indonesia. Hal ini sebagai,langkah preventif sejak dini. Pengaruh yang begitu besar yang diberikan oleh negar-negara lain dimana batas negara sudah tak dapat dipastikan.
Kecendrungan global harus dibalik menjadi kekuatan dan kecendrungan glokal. Globalisasi harus disikapi menjadi glokalisasi dalam konteks perkembangan dan pengmebangan bahasa. Sejatinya, banyak nilai lokal yang dapat digali dari kultur lokal.
Membangun sikap berbahasa yang baik iniliah yang menjadi fokus utama Tanpa sikap berbahasa yang baik dan benar dan rasa nasionalisme yang mengakar, mustahil bahasa Indonesia dapat bertahan dalam arus globalisasi. Bahasa Indonesia yang tidak baik, niscaya menjadi ancaman sekaligus prevoir (pengingat) bagi budaya dan masyarakat Indonesia yang tidak kukuh pula.
Tantangan untuk generasi penerus, khususnya yang berkecimpung di dunia pendididkan adalah membuat anak-anak muda memiliki disiplin berbahasa. Bahasa Indonesia yang senantiasa berkembang perlu diimbangi dengan visi dan karakter yang kokoh sebagai bahasa yang mencerminkan jati diri bangsa. Hal itu dapat diwujudkan oleh sikap kebanggaan bahasa dan sikap kesetiaan bahasa. Generasi muda, terutama pebelajar adalah pionir yang perlu dijadikan sasaran utama untuk menumbuhkan sikap kebanggaan dan kesetiaan bahasa dengan menanamkan nilai-nilai kearifan lokal maupun nasional agar tidak terkikis budaya populer yang kurang sejalan dengan jati diri bangsa. Upaya penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar tampaknya akan terus terapung-apung dalam bentangan slogan dan retorika apabila tidak diimbangi dengan kejelasan strategi dan basis pembinaan. Berbahasa sangat erat kaitannya dengan kebiasaan dan kultur sebuah generasi.

Minggu, 07 Oktober 2012

Masakan Tradisional Indonesia


Ketoprak


Ketoprak adalah salah satu jenis makanan khas Indonesia dengan menggunakan ketupat yang mudah dijumpai. Biasanya ketupat dijajakan menggunakan kereta dorong di jalan-jalan atau di kaki lima.
ketoprak sangat mudah di jumpai di jakarta bahkan mungkin ketoprak sudah menjadi makanan khas jakrta sama seperti kerak telor.

Komponen utamanya adalah tahu, bihun, ketimun, tauge dan bisa juga pakai telur rebus yang dilengkapi dengan saus kacang, kecap, dan taburan bawang merah goreng. Dapat pula dihidangkan dengan tambahan kerupuk atau emping melinjo. Beberapa versi ada pula yang menyertakan tempe sebagai komponennya.


Kamis, 04 Oktober 2012

Prinsip Usability

Maksud dari Prinsip Usability

Prinsip Usability
Prinsip Usability adalah prinsip penggunaan dari sebuah sistem oleh sistem lain yang lebih kompleks
Apa hubungannya prinsip usability ini dengan Interaksi Manusia & Komputer ? Saya akan coba sedikit membahas tentang hal itu.
Prinsip Usability terbagi atas :
  1. Human Abilities
  2. Human Capabilities
  3. Memory
  4. Process
  5. Observations
  6. Problem Solving
1. HUMAN ABILITIES
  • BAIK
- Kapasitas Long Term Memory (LTM) tidak terbatas
- Durasi LTM tidak terbatas dan komplex
- Kemampuan memahami tinggi
- Mekanisme konsentrasi powerful
- Pengenalan pola pikir powerful
  • BURUK
- Kapasitas Short Term Memory (STM) terbatas
- Durasi STM terbatas
- Akses yang tidak dapat diandalkan pada STM
- Proses yang cenderung salah
- Proses yang lambat
2. HUMAN CAPABILITIES
Faktor manusia ini harus diperhatikan, karena dari sinilah desain yang lebih baik didapatkan.
User perlu mengetahui hal-hal berikut dalam merancang :
  1. i.            Penginderaan / Panca indra (Mata, Telinga, Peraba)
  2. ii.            Proses informasi
  3. iii.            Sistem Motor
i.a. PENGLIHATAN / INDRA MATA (VISION)
Konsep penglihatan terdiri dari dua tahap :
  • Penerimaan stimulus dari luar secara fisik
  • Pemrosesan serta interpretasi dari stimulus tersebut
a. Kemampuan Penglihatan
  • Sensivitas
Luminance : jumlah cahaya yang dipantulkan oleh permukaan objek, dengan ukuran
10-6 – 107 mL
  • Ketajaman
- Visual acuity : kemampuan manusia melihat objek secara detail
- Sudut pandang (visual angle) : besarnya ruang pandang yang digunakan objek →
derajat (degree) / minutes of arc → 1 derajat = 60 minutes of arc
  • Pergerakan
- Pola visual dari kata direkam → di-dekoding menurut representasi bahasa →
pemrosesan bahasa meliputi analisis sintaks dan semantik terhadap frase dan kalimat
- Mata bergerak terhadap teks → regression
  • Kemampuan membaca akan berkurang atau menurun karena usia.
b. Warna
  • Warna dikaitkan dengan hue, intensitas, dan saturation
  • Hue → panjang gelombang spektrum cahaya
  • Intensitas → brightness dari warna
  • Saturation → jumlah / kadar putih (whiteness) dalam warna
  • Masalah persepsi warna pada cones (sel pada selaput retina yang sensitif terhadap warna) dan ganglion (simpul syaraf)
  • 380 (blue) ~ 770nm (red)
  • Radiasi dalam spektrum (panjang gelombang cahaya) adalah 400 – 700 nm
i.b. PENDENGARAN (HEARING)
  • Sistem auditory memiliki kapasitas sangat besar untuk mengumpulkan informasi lingkungan sekitar.
  • Dapat mendengar objek apa saja yang ada di sekitar dan memperkirakan kemana objek tersebut akan berpindah
    • Pemrosesan suara
    • Suara memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
- Pitch : frekuensi suara (20 – 20.000 HZ)
- Loudness : amplitudo suara (30 – 100dB)
- Timbre : tipe atau jenis suara
  • Sistem auditory melakukan filtering suara → kita mengabaikan
  • suara background dan berkonsentrasi pada informasi yang penting
i.c. PERABA (TOUCH)
  • Manusia menerima stimuli melalui kulit. Kulit memiliki tiga jenis sensor penerima (sensory receptor), yaitu :
ü  Thermoceptor → merespon panas / dingin
ü  Nociceptor → merespon pada tekanan yang intens, rasa sakit
ü  Mechanoceptor → merespon pada tekanan IMK
  • Keyboard bisa dikaitkan dengan posisi-posisi bentuk tombol, juga pengoperasian yang memerlukan penekanan, ada yang berat atau malah terlalu ringan.
ii. PROSES INFORMASI
Proses informasi pada manusia terdiri dari 3 sistem utama :
1. Perseptual
- Menangani sensor dari luar
- Sebagai buffer untuk menampung masukkan yang diterima dari indera manusia
- Diproses (diterima) untuk diteruskan ke otak (memori)
2. Kognitif : memproses hubungan keduanya
3. Sistem Motor : mengontrol aksi / respon (pergerakan, kecepatan, kekuatan)
3. MEMORI
  • Memori menyimpan pengetahuan faktual dan pengetahuan prosedural.
  • Terdapat 4 tipe memori :
1. Perceptual Buffer (Memori Sensor)
- Terbatas kapasitasnya.
- Informasi yang masuk melalui indera tidak semua dapat diproses.
2. Short Term Memory (STM)
- Memori kerja menyimpan informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang singkat / sementara
pada saat kita sedang melakukan pekerjaan.
- Dapat diakses dengan cepat, namun berkurang secara cepat pula
- Metode digunakan untuk mengukur kapasitas, yaitu berdasarkan :
a. Panjang suatu deret (sequence) yang dapat diingat secara terurut.
b. Kemampuan mengingat kembali item-item secara acak.
Untuk mengukur berdasarkan metode yang pertama :
0          7          1          6          7          6          9          1          5          3
  • G.A. Miller : 7 +/- 2 ( dari 5 hingga 9) digit
0 7 1 – 6 7 6 – 9 1 5 3 telepon
(area)   (distrik)   (nomor)
  • Kelompok-kelompok digit = Chunk
HEC ATR ANU PTH ETR EET – sekumpulan chunk
Informasinya : dengan memindah karakter akhir ke posisi awal, urutan tersebut akan
mudah direcall.
  • THE CAT RAN UPT HET REE THE CAT RAN UP THE TREE
    • Bentuk yang sukses dari chunk dikenal dengan CLOSURE. Proses ini digeneralisasi ke penyelesaian tugas yang ada di STM. Jika subjek gagal untuk melakukan atau ada interferensi maka subjek akan kehilangan jejak dari apa yang telah dikerjakannya dan terjadi kesalahan.
Untuk mengukur kemampuan untuk mengingat item secara acak → lebih mudah mengingat item yang baru ( recency effect)
3. Intermediate
Menyimpan untuk ke LTM
4. Long Term Memory (LTM)
- Penyimpanan utama untuk informasi faktual, pengetahuan berdasarkan eksperimen / pengalaman, aturan-aturan prosedur, tingkah laku, dsb.
-   Kapasitasnya lebih besar, waktu akses yang lebih lambat, serta proses hilangnya informasi lebih lambat.
Terdapat dua jenis LTM :
a. Memori Episodik : menyimpan “data” kejadian atau pengalaman dalam bentuk serial
menurut waktu.
b. Memori Semantik : menyimpan record-record fakta, konsep, keahliaan (skills) serta
informasi lain yang diperoleh selama hidup dengan terstruktur.
Pemrosesan Memori Jangka Panjang
  • Aktivitas :
- Menyimpan atau mengingat informasi
- Menghilangkan atau melupakan informasi
- Memanggil kembali informasi
  • Tersimpan karena pengulangan (rehearsal)
  • Ebbinghaus → jumlah yang dipelajari berbanding lurus dengan waktu mempelajarinya = total time hypothesis
  • Proses melupakan informasi : decay → karena sudah lama berada di LTM sehingga lambat laun akan terlupakan + interference → karena adanya informasi baru yang lama terlupakan.
  • Proses memanggil kembali informasi : recall → memanggil kembali secara langsung informasi + recognition → presentasi sejumlah pengetahuan (knowledge) yang terkait sebagai petunjuk.
4. OBSERVASI
  • Orang lebih fokus untuk menyelesaikan masalah, tidak untuk belajar menggunakan suatu sistem secara efektif.
  • Orang menggunakan perbandingan jika tidak ada penyelesaian.
  • Orang lebih kepada heuristic daripada algorithmic
    • Lebih mencoba coba-coba daripada pemikiran matang
    • Orang lebih memilih sub-strategi untuk masalah yang tidak terlalu penting.
    • Orang belajar strategi lebih baik dengan latihan
5. PENYELESAIAN MASALAH
  • Setelah penyimpanan di LTM, kemudian diaplikasikan
  • Penalaran (Reasoning) : proses pengambilan kesimpulan mengenai sesuatu atau hal baru dengan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia.
Reasoning terdiri dari :
  • Deduktif
- Menarik kesimpulan secara logika dari premis yang diberikan
- Jika A, maka B
- Sangat buruk untuk mengkonfirmasikan validitas dan kebenaran
Contoh :
If it is Friday then she will go to work
It if Fridy
Therefore she will go to work
If it raining then the ground is dry
It is raining
Therefore the ground is dry
  • Induktif
- Men-generalisasi dari kasus sebelumnya untuk belajar tentang hal baru
- Meskipun induksi mungkin tidak dapat diandalkan namun merupakan proses
yang berguna
- Induksi mengakibatkan manusia senantiasa belajar mengenai lingkungan
  • Abduktif
- Penalaran dari sebuah fakta ke aksi atau kondisi yang mengakibatkan fakta
tersebut terjadi
- Metode ini digunakan untuk menjelaskan event yang kita amati
- Mungkin tidak dapat diandalkan, namun manusia seringkali menerangkan
sesuatu hal dengan cara seperti ini, dan mempertahankan hingga ada bukti lain
yang mendukung penjelasan atau teori alternatif